Selasa, 12 Juni 2018

SURAT UNTUK DIRIKU; #1 RAMADHAN DAN SETIAP DETIKNYA YANG TERBUANG

 

Teruntuk diriku, aku adalah dirimu di masa lalu, dan ini adalah surat pertamaku untukmu tepat beberapa hari sebelum Ramadhan pergi. 

 Wahai diriku, ingatlah bahwa pada detik ini kamu adalah pribadi yang tekun mengeluh, miskin waktu, serta sosok yang begitu rapuh. Saat surat ini aku tulis, kamu sedang merutuki dirimu sediri, menyesali setiap detik yang terbuang percuma sedangkan  Ramadan akan segera melangkah dan kamu masih manusia yang sama; penuh dosa tapi tak merasa berdosa, selalu merasa luar biasa padahal jauh dari kata sempurna. 

Wahai diriku, kelak jika kamu sudah menjadi lebih baik dariku, jangan  pernah benci aku. Ingatlah kembali alasan mengapa kamu memintaku untuk menulis surat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar