![]() |
Kepada diriku sendiri mafkan aku
karena mengingkari janji, lagi.
Hampir
satu tahun blog ini aku hiraukan, dan selama itu pula aku berulang kali berkata
pada diri sendiri “Aku harus menulis sesuatu hari ini” tapi berakhir dengan
mata yang meredup kemudian dalam waktu singkat kokok ayam berkumandang
menandakan aku harus menyiapkan diri untuk satu hari terjebak dalam rutinitas
yang sama, lagi.
Dan begitulah, hidupku berputar pada
poros yang sama dalam waktu yang cukup lama.
Tentang hidup, darimana sebaiknya aku mulai? Bagaimana kalau aku mulai dari
Empat atau Lima tahun yang lalu?
Saat itu
adalah tahun pertamaku di zona Putih Abu-Abu, dan itu adalah satu-satunya
masa Putih Abu-Abu yang selalu aku rindukan. Masa itu adalah masa di mana
semua awalan baik banyak di mulai. Mulai dari lingkaran persahabatan, rumitnya
sebuah percintaan, mustahilnya sebuah impian, hingga kesalahan besar yang
menyebabkan penyesalan berkepanjangan.
Memasuki
tahun ke Dua zona Putih Abu-Abu, tidak sedikit hal yang mulai berantakan, aku
terpaksa berpisah kelas dengan sahabat-sahabatku, mencoba mencari lingkaran
pertemanan yang baru namun diasingkan dengan pilu. Percintaan? Diam-diam
semakin menyesakkan. Perihal impian, ada satu impian yang aku kubur
dalam-dalam sebab aku enggan terjebak dalam rutinitas yang membosankan yang
ironisnya impian tersebut tercapai setelah tidak lagi aku impikan
(read;sekarang). Dan soal penyesalan, bukankah sudah aku katakan bahwa itu
berkepanjangan?
Hidup ini
lucu bukan? Entah karena dunia senang bercanda atau selera humorku yang rendah.
Yang pasti, bagaimana bumi ini bekerja selalu berhasil membuatku terkesima.
Sejuta
pertanyaan seringkali mengaung hebat di benakku. Belum sempat aku suarakan pada
dunia tentang pertanyaan-pertanyaan tersebut, hidup datang menyajikan sepiring
jawaban dengan segelas pelajaran, kemudian pendewasaan menjadi camilan jika
dengan ikhlas aku mau menerima dan mengakui kesalahan.
Meski
memoriku memutar ingatan jauh ke belakang , tapi hanya sejauh ini yang bisa aku
tuliskan. Di dalam benak kini tengah berputar sebuah kutipan dari film 5cm;
“Mimpi-mimpi kamu, cita-cita
kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung,
mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas
dari mata kamu”
Bedanya, untuk saat ini yang harusnya
aku gantung 5cm di depan kening adalah Syukur :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar