Minggu, 03 September 2017

SENJA, DIA, DAN LUKA



Hai senja
Aku ingin bercerita
Tentang hati yang patah
Tentang luka yang kian mengaga

Senja, kau tahu?
Rinduku semakin berat seiring waktu berlalu
Bisuku sudah sampai pada titik pilu
Akankah aku mampu?

Sedangkan angan telah diporak porandakan
Kenyataan enggan bekerjasama dengan harapan
Apa lagi yang harus aku semogakan?
Ketika mengikhaskan adalah satu-satunya jawaban.

Senja bolehkah aku meminta
Sampaikan maafku untuknya
Sebab tanpa izinnya aku nyatakan ia bersalah
Atas luka yang kini hadir  meyapa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar